pages

December 28, 2011

THE HELP, A Heart-warming story from Jackson, Missisipi

Semlikuuum...
and finally setelah searching pelem yang 'layak buat ditonton', semalem bisa juga nonton 'The Help'.
nonton? iya, iya gue ngaku deh kalo semalem itu nonton di laptop. Umm, dan itu bajakan.  Puas?
yang penting nonton kan? tapi itu bukan alasan buat mengurangi ke-amazing-an seorang gehu eh gueeeeh *tutupidung

Honestly, setelah nonton The Help gue ngerasa jadi orang amazing seantreo US hhahahah,
well, i mean... it bcoz the film was amazing!
cerita tentang diskriminasi kaum negro yea u kna wad they called 'coloured people' alias orang-orang berkulit hitam yang menjadi maid of white people alias pembokatnya para orang berkulit putih.
Setting classic-nya pada tahun 1960-an menambah kesan yang well, nice. I love vintage!
Orang-orang negro itu sampe ngga dibolehin buat menggungakan satu toilet yang sama dengan majikannya -si kulit putih-. Bahkan, mereka sering dituduh sebagai seorang pencuri dan dalam kenyataannya tidak sama sekali, cuma gara-gara 1 sendok 2 garpu hilang!
Demi DSLR yang turun harga jadi 500rebu, pelem ini menguras air mata! Keadaan para kulit hitam yang tiap saat dibayang-bayang oleh ketakutan karena orang kulit putih tidak segan-segan menyiksa bahkan membunuh mereka meski dalam hal kecil sekalipun.

Ada kutipan yang paling gue inget dalam pelem ini, yang bikin gue banjir air mataaaa huhuhuhu *lebaaaay* yaitu saat Aibileen, salah satu maid sekaligus sitter, mengasuh anak majikannya yang demi DSLR yang turun jadi 500rebu, dia lucuuuuuuuu banget!!! Si Aibileen sayang banget sama si-lucu itu, bahkan kayaknya lebih care daripada mamanya sendiri. Aibileen ngajarin si-lucu *sumpah lupa namanya* gini:

"You is SMART
You is KIND
You is IMPORTANT"
Tiga kalimat yang menurut gue, well its AWESOME. Dalem banget sedalem-dalemnya lebih dalem daripada sumur tetangga pokonya!
Dan klimaksnya, ada seorang perempuan berkulit putih, Seeker yang menaruh simpati sama mereka. Dia interview beberapa maid untuk membuat sebuah buku mengenai "kenyataan antara si kulit hitam dan putih". Dan itu semua membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.

Point yang gue dapet dari pelem ini, mengingatkan kembali bahwa SEMUA MANUSIA ITU SAMA DI HADAPAN TUHAN.
Tapi yang bikin gue ngenes, kenapa Seeker harus pisah sama cowonya yang guanteeeng di jamannya itu gara-gara dia nulis buku yang emejing? well, ini bagian yang ngga-gue-suka.Sekian.



No comments:

Post a Comment

buat yang komen, sampe ketemu di surga yak!